Jumat, 05 April 2019

TUGAS 2 Softskill [Bahasa Inggris Bisnis 2]



The Strategies in TOEFL Listening Comprehension

Di dalam tes TOEFL, Kita akan diuji dengan beberapa jenis tes seperti, memahami struktur dan ungkapan model tulisan (Structure and Written Expression) yang berkaitan dengan tata bahasa Inggris, memahami bacaan (Reading Comprehension), kemampuan memahami dalam menulis (Writing), dan memahami teks lisan (Listening Comprehension).

Soal Listening Comprehension dalam tes TOEFL bertujuan untuk menguji kemampuan dalam memahami bahasa lisan. Namun, tidak hanya sekadar kemampuan mendengarkan bahasa Inggris lisan, tapi juga pengetahuan tata bahasa Inggris (grammar) yang memadai. Semua kalimat dalam bagian ini menggunakan kalimat gramatikal dan biasanya dalam bentuk kalimat lengkap yang diucapkan dalam percakapan bahasa Inggris.

Pada bagian listening comprehension terbagi menjadi tiga bagian (part) dengan 50 pertanyaan. 
  1. Bagian A (Part A) terdiri dari 30 pertanyaan (short conversation/dialogue)
  2. Bagian B (Part B) terdiri dari 7 sampai 8 pertanyaan (long conversation)
  3. Bagian C (Part C) terdiri dari 11 sampai 13 pertanyaan (talk).

Untuk menjawab 50 pertanyaan tersebut, kita hanya diberi waktu 35 - 45 menit. Sehingga, kita hanya memiliki waktu antara 12-15 detik untuk dapat menjawab 1 soal.

I. Short Conversation (Part A)

Pada Part A (Short Conversation), kita akan mendengar sekitar 30 percakapan pendek antara dua orang dan setiap satu percakapan akan diikuti oleh satu pertanyaan. Rata-rata satu pembicara hanya berbicara satu kali. Ketika kita mendengarkan percakapan kita harus memerhatikan dengan cermat ungkapan yang diucapkan oleh pembicara kedua, karena biasanya kata kunci untuk menjawab berada pada kalimat yang diucapkan oleh pembicara kedua. Setiap pertanyaan pada part A biasanya dimulai dengan Question Words (Kata-kata tanya) terutama:
  • What (Apa/Apa yang/Berapa);
  • Where (Di mana atau Ke mana);
  • When (Kapan).


Berikut ini contoh petunjuk atau perintah dalam TOEFL listening Part A.
Directions
In Part A, you will hear short conversation between two speakers. At the end of each conversation a third voice will ask a question about waht was said. The question will be spoken just one time. After you hear a conversation and the question about it, read the four possible answers and decide which one would be the best answer to the question you have heard. The on your answer sheet find the number of the problem and mark your answer.

Petunjuk
Pada Bagian A, Anda akan mendengarkan percakapan-percakapan pendek antara dua pembicara. Di akhir setiap percakapan, ada suara ketiga yang menanyakan tentang apa yang diungkapkan dalam percakapan. Pertanyaan hanya akan diucapkan sekali. Setelah Anda mendengarkan sebuah percakapan dan pertanyaan tentang percakapan tersebut, bacalah keempat pilihan jawaban dan tentukan mana yang merupakan jawaban terbaik dari pertanyaan yang telah Anda dengar. Kemudian, pada lembar jawaban Anda, lihatlah nomor soal dan hitamkan pilihan jawabannya.


Strategi mengerjakan listening comprehension Part A
Agar dapat menjawab soal pada part A dengan baik, berikut adalah beberapa strategi untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan:
  • Fokus pada pembicara kedua
  • Jangan panik terhadap kata demi kata, tangkap saja ide atau isi percakapan
  • Jika kamu sama sekali tidak bisa memahami apa yang diucapkan pembicara kedua, pilihlah jawaban yang paling berbeda dari apa yang telah didengar
  • Pahami bentuk-bentuk functional expression seperti agreement (persetujuan), uncertainty (ketidakpastian), suggestion (saran), surprise (keterkejutan), idiomatic expression, dan situasi ketika pembicaraan dilakukan.


II. Long Conversation (Part B)

Pada Part B (Long conversation), kita akan mendengar sebuah percakapan panjang (a long conversation/dialogue) antara dua orang dan setiap satu percakapan panjang akan diikuti oleh beberapa pertanyaan.

Teks lisan setiap percakapan panjang terdiri atas 140 sampai dengan 290 kata dan berlangsung sekitar 40 sampai 80 detik. Topiknya bersifat lebih akademis bila dibandingkan dengan Part A dan materinya berbicara seputar sejarah, ilmu pengetahuan, atau organisasi universitas, dan kadang-kadang kita perlu memerhatikan informasi yang berkaitan dengan angka-angka yang terdapat dalam percakapan ini. Umumnya pada bagian Part B terdiri dari tujuh sampai delapan soal. 

Di sini, kita memiliki waktu kira-kira 12 detik untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam satu percakapan panjang. Setelah percakapan panjang selesai, kita akan mendengar beberapa pertanyaan yang hanya diucapkan sekali. Pertanyaan tersebut biasanya dimulai dengan kata-kata tanya (Question Words) terutama:
  • What (Apa/Apa yang/Berapa);
  • How (Bagaimana/Berapa, Bagaimana);
  • Where (Di mana, ke mana);
  • Why (Mengapa),
  • Who (Siapa); dan
  • Whom (Kepada/Dengan Siapa).

Berikut ini contoh petunjuk atau perintah dalam TOEFL listening Part B.
Directions
In Part B, you will hear longer conversations. After each conversation, you will be asked some questions. The conversations and questions will be spoken just one time. They will not be written out for you, so you will have to listen carefully in order to understand and remember what the speaker says. 
When you hear a question, read the four possible answers in your test book and decide which one would be the best answer to the question you have heard. Then, on your answer sheet, find the number of the problem and fill in the space that corresponds to the letter of the answer you have chosen.

Petunjuk
Di Bagian B, Anda akan mendengar percakapan-percakapan yang lebih panjang. Setelah satu percakapan panjang diperdengarkan, Anda akan diberi beberapa pertanyaan. Percakapan dan pertanyaan-pertanyaan hanya akan diucapkan sekali. Pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan dijumpai di lembar soal, sehingga Anda harus mendengarkan dengan cerrmat supaya bisa memahami dan mengingat apa yang dibicarakan oleh pembicara. Ketika Anda mendengarkan satu pertanyaan, bacalah pilihan-pilihan jawaban yang ada di buku soal dan tentukan satu yang merupakan jawaban terbaik dari pertanyaan yang telah Anda dengar. Kemudian pada lembar jawab, temukan nomor soal dan hitamkan bundaran yang sesuai dengan pilihan Anda.

Strategi mengerjakan listening comprehension Part B
Agar dapat menjawab soal pada part B dengan baik, berikut adalah beberapa strategi untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan:
  • Waspadalah pada masing-masing pertanyaan
  • Pada saat menyimak conversation, kamu harus paham tema/topik yang sedang dibicarakan
  • Cermati situasi dan kondisi yang terjadi selama percakapan berlangsung, biasanya menyangkut tentang tempat, waktu, apa, dan siapa yang dibicarakan.

  
III. Talk (Part C)

Pada Part C (Talk), kita akan mendengarkan ceramah pendek (a short lecture/talk) dan setiap satu ceramah pendek akan diikuti oleh beberapa pertanyaan.

Teks lisan setiap ceramah terdiri atas 140 sampai 290 kata dan berlangsung sekitar 40 sampai 80 detik. Topiknya bersifat lebih akademis bila dibandingkan dengan Part A dan materinya berbicara seputar sejarah, ilmu pengetahuan, atau organisasi universitas dan kadang-kadang kita perlu memerhatikan informasi yang berkaitan dengan angka-angka yang terdapat dalam percakapan, kuliah ini. Umumnya untuk Part C ini terdiri dari tujuh sampai sebelas soal. Di sini, kita memiliki waktu kira-kira 12 detik untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam satu ceramah. Setelah ceramah selesai, kita akan mendengar beberapa pertanyaan yang hanya diucapkan sekali. Pertanyan pada Part C biasanya dimulai dengan Question Words (kata- kata tanya) terutama:
  • What (Apa/Apa yang/Berapa);
  • How (Bagaimana/Berapa, Bagaimana);
  • Where (Di mana? Ke mana);
  • Why (Mengapa), Who (Siapa); dan
  • Whom (Kepada/Dengan Siapa).
Contoh pertanyaan-pertanyaan yang sering diperdengarkan dalam Part C ini meliputi main ideas (gagasan utama), details (rincian), purpose (tujuan), dan implication (keterlibatan).


Berikut ini contoh petunjuk atau perintah dalam TOEFL listening Part C.
Directions
In Part C, you will hear several talks. After each talk, you will be asked some questions. The talks and questions will be spoken just one time. They will not be written out for you, so you will have to listen carefully in order to understand and remember what the speaker says.
When you hear a question, read the four possible answers in your test book and decide which one would be the best answer to the question you have heard. Then, on your answer sheet, find the number of the problem and fill in the space that corresponds to the letter of the answer you have chosen.

Petunjuk
Pada Bagian C, Anda akan mendengar beberapa pembicaraan/ceramah. Setelah ceramah, Anda akan diberi beberapa pertanyaan. Teks ceramah dan pertanyaan- pertanyaan akan diucapkan sekali saja. Teks ceramah dan pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan ditunjukkan secara tertulis kepada Anda, karena itu Anda harus mendengarkan secara cermat agar bisa memahami dan mengingat apa yang diucapkan oleh pembicara. Ketika Anda mendengar sebuah pertanyaan, bacalah keempat pilihan jawaban di buku soal Anda dan tentukan satu jawaban terbaik untuk pertanyaan yang telah Anda dengar. Kemudian pada lembar jawab, temukan nomor soal dan hitamkan huruf yang cocok dengan pilihan jawabannya.

Strategi mengerjakan listening comprehension Part C
Agar dapat menjawab soal pada part C dengan baik, berikut adalah beberapa strategi untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan:
  • Jika memiliki banyak waktu, temukan kata kunci pada pilihan-pilihan jawaban yang tertera di lembar soal.
  • Fokus pada pembicaraan pada kalimat pertama karena biasanya akan menjadi topik bagi kalimat selanjutnya.
  • Waspada terhadap hal-hal yang berkaitan dengan 5W 1H (What, Who, Where, When, Why dan How), fokuskan pendengaranmu.
  • Buat kesimpulan atas situasi yang terjadi saat pembicaraan dilakukan.


Sumber :
https://peacekampunginggris.com/listening-toefl/
http://www.geniustoefl.com/artikel-ilmu-kunci-toefl/artikel/listening-comprehension/contoh-soal-toefl-listening-comprehension 
https://www.pustakabahasainggris.com/strategi-tips-dan-trik-menjawab-tes-toefl-listening-comprehension-part-a/
https://www.pustakabahasainggris.com/strategi-tips-dan-trik-menjawab-tes-toefl-listening-comprehension-part-b/
https://www.pustakabahasainggris.com/strategi-tips-dan-trik-menjawab-tes-toefl-listening-comprehension-part-c/

Rabu, 20 Maret 2019

TUGAS 1 Softskill [Bahasa Inggris Bisnis 2]

          

                                                                           TOEFL


1. TOEFL

TOEFL adalah kepanjangan dari Test Of English as a Foreign Language (Test Bahasa Inggris sebagai bahasa asing). Sertifikat TOEFL resmi hanya dikeluarkan oleh Educational Testing Service (ETS)  yaitu sebuah lembaga di Amerika Serikat dengan nama TOEFL ITP (Institutional Testing Program). TOEFL hanya boleh diadakan oleh institusi yang ditunjuk atau bekerja sama dengan ETS. Ada tiga format TOEFL menurut cara ujiannya, yaitu :
  • Tahun 1964 – 1998  : PBT (Paper Based Test)
  • Tahun 1998 – 2005 : CBT (Computer Based test) -CBT sudah dihentikan sejak September 2006, maka hasilnya sudah tidak berlaku lagi.
  • Tahun 2005 – Sekarang : iBT (internet Based Test)


2. FORMAT UJIAN TOEFL iBT

Pada akhir 2005, format iBT menggantikan PBT dan CBT. Format TOEFL iBT menjadi satu-satunya format TOEFL yang diakui secara internaisonal. Berikut adalah format dari ujian TOEFL iBT
Reading
  • Dusrasi : 60-80 menit
  • Terdiri dari 3 atau 4 teks dengan tingkat kesulitan universitas. Masing-masing diikuti oleh 12-14 pertanyaan yang bernilai 3-4 poin.
  • Jenis pertanyaan : pilihan ganda, melengkapi table, menyelesaikan rangkuman.

Listening
  • Durasi : 60-90 menit
  • Terdiri dari 6 rekaman: dua rekaman percakapan murid dan empat rekaman ceramah atau diskusi. Masing-masing berdurasi 3-5 menit. Semua rekaman berhubungan dengan lingkungan universitas.
  • Jenis pertanyaan: pilihan ganda

Speaking
  • Durasi : 20 menit
  • Jawaban direkam dengan mikrofon untuk diperiksa, bukan percakapan langsung dengan penguji.
  • Terdiri dari 6 bagian :

2 bagian berhubungan dengan topik umum
2 bagian merangkum dari teks, kuliah, atau percakapan.
2 bagian merangkum percakapan seputar kampus

Writing
  • Durasi : 50 menit
  • Terdiri dari 2 bagian :

Bagian pertama : menulis rangkuman dari teks dan/atau rekaman.
Bagian kedua : merangkum informasi dari teks dan/atau rekaman perdebatan.

3. PERBEDAAN TOEFL PBT dan TOEFL iBT

Untuk perbedaan dasar dari PBT dan iBT, seperti namanya, PBT dikerjakan di atas kertas dan iBT dikerjakan di depan computer. PBT lebih sering digunakan untuk keperluan kelulusan di beberapa Universitas dan persyaratan pendaftaran beasiswa. Total nilai ujian TOEFL PBT adalah 677 poin.
Perbedaan terbesar PBT dan iBT ada pada struktur testnya. Di PBT ada bagian Structure and written expression. Sementara di iBT ada bagian speaking.
Dengan demikian, TOEFL iBT merupakan alat ukur standar bahasa Inggris dalam dunia akademik yang tepat digunakan sebagai:
a. Persyaratan bahasa Inggris untuk studi ke luar negeri.
b. Screening program beasiswa atau pertukaran mahasiswa
c. Standar kesiapan mengikuti program akademik berbahasa Inggris

4. TOEFL ITP

TOEFL® Institutional Testing Program merupakan sebuah tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris dengan mudah, terjangkau, dan terpercaya. Tes ini mengukur kemampuan bahasa Inggris dari level High Beginner hingga Advanced. Menggunakan konten akademik, tes ini bermanfaat untuk mengevaluasi keahlian dalam pemahaman membaca dan mendengarkan juga pengungkapan dalam menulis. TOEFL ITP merupakan tes yang mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris seorang individu yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. TOEFL ITP adalah tes yang menggunakan sistem pilihan ganda (multiple choice).

Tes TOEFL ITP juga digunakan sebagai bahan acuan dalam menempatkan level bahasa inggris siswa ketika mengikuti suatu program bahasa inggris yang diselenggarakan oleh Universitas/Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris. misalkan dalam penerimaan beasiswa LPDP, akan ada training Bahasa, sebelum mengikuti perkulihaan, dan durasi training ini tergantung dari hasil skor TOEFL ITP siswa tersebut. 

Tes TOEFL® ITP dilakukan oleh 2.500 institusi di lebih dari 50 negara yang tersebar di seluruh dunia. Dalam setahun, ada lebih dari 800.000 tes TOEFL® ITP dilakukan kepada:
  • Mahasiswa universitas
  • Pelajar sekolah menengah
  • Program pembelajaran bahasa Inggris
  • Pemerintah
  • Lembaga berbasis bahasa Inggris


5. KEAHLIAN YANG DAPAT DIUKUR DENGAN TES TOEFL ITP

Penilaian tes TOEFL ITP tersusun dalam tiga bagian. Masing-masing bagian mengukur keahlian yang berbeda:
  • Pemahaman mendengarkan, untuk mengukur pemahaman mendengarkan bahasa Inggris.
  • Pengungkapan dalam menulis, untuk mengukur keahlian tata bahasa dan standar menulis dalam bahasa Inggris.
  • Pemahaman membaca, untuk mengukur keahlian dalam memahami pembacaan akademik dalam bahasa Inggris


6. TIGA SESI YANG DIUJIKAN PADA TES TOEFL ITP
  • Listening Comprehension

Sesi pertama adalah Listening Comprehension yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam pemahamannya mengenai bahasa Inggris lisan. Bahasa Inggris ini sering digunakan di perguruan tinggi dan universitas di Amerika.

Jumlah soal terdiri dari 50 soal, dan waktu pengerjaan dalam waktu 30-40 menit. Ada 3 bagian yaitu percakapan pendek, percakapan panjang dan monolog panjang.

  • Structure and Written Expression

Sesi kedua dari tes TOEFL ITP yaitu Structure and Written Expression. Tujuannya untuk mengukur kecakapan seseorang dalam mengenal aturan-aturan grammar dan struktur yang sesuai dengan standar penulisan bahasa Inggris.

Jumlah soal 40 soal, waktu pengerjaan 25 menit. Terbagi menjadi 2 bagian, yaitu soal dengan jawaban pilihan ganda dan soal untuk memilih jawaban yang salah.

  • Reading Comprehension

Sesi ketiga dari tes TOEFL ITP adalah Reading Comprehension. Sesi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan individu dalam membaca dan memahami bahan bacaan akademis.

Jumlah soal 50 soal dan waktu pengerjaannya selama 55 menit. Skor TOEFL ITP berkisar 310-677. Lebih dari 1.***0 sekolah, universitas dan lembaga swasta di seluruh dunia menggunakan TOEFL (ITP). Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara yang menggunakan TOEFL ITP.


7. KEGUNAAN TOEFL ITP 

  • Placement test dan tes evaluasi di lembaga-lembaga bahasa.
  • Bagian dari program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir dari lembaga pemerintah seperti Departemen Pendidikan Luar Negeri dan Pusat Pelatihan, BAPPENAS, BKPM, Departemen Perdagangan serta Bank Indonesia.
  • Persyaratan masuk atau kelulusan di jenjang insitusi pendidikan Indonesia yang lebih tinggi.
  • Persyaratan untuk daftar program beasiswa seperti Fulbright Foreign Program, Ford Foundation International Fellowship Program, PRESTASI, Australian Development Scholarships, StuNed, DAAD (German Academic Exchange Service), dan program beasiswa dari lembaga pemerintah seperti SPIRIT—BAPPENAS dan Kementerian Komunikasi dan Informasi.


8. PERBEDAAN ANTARA TES TOEFL iBT DAN TES TOEFL ITP

  • Kemampuan yang diujikan. Pada Official TOEFL (iBT) test, kemampuan yang diujikan meliputi reading comprehension, listening, writing dan speaking. Tes ini dilakukan lebih dari 50 kali setahun dan mengandalkan akses internet. Sedangkan, pada TOEFL ITP test, kemampuan berbahasa Inggris yang diujikan meliputi listening comprehension, structure and Written expression, dan reading comprehension. Jadi, bisa dilihat bahwa ITP tidak menguji kemampuan berbicara secara aktif.
  • Rentang Nilai. TOEFL iBT, rentangan nilai yang diberikan adalah dari 0 sampai 120. Sedangkan dalam ITP, rentangan nilai ini masih dibagi dalam dua level berdasarkan tingkat kemampuan peserta tes. Level pertama ( intermediate to advanced ) memiliki rentangan skor dari 310 sampai 677. Lalu, level kedua ( high beginning to intermediate ) menggunakan rentangan nilai dari 200-500.
  • TOEFL iBT dilakukan secara online, sedangkan tes TOEFL ITP menggunakan kertas dimana masih banyak digunakan oleh sebagian besar universitas di Indonesia.
  • Biaya pendaftaran. Biaya pendaftaran untuk TOEFL ITP adalah berkisar 350 ribuan. Sedangkan untuk TOEFL IBT sekitar USD $175 (2,3 juta). Biaya pendaftaran TOEFL IBT memang lebih mahal, dikarenakan IBT merupakan TOEFL Kelas Internasional yang bisa digunakan untuk kepentingan ke luar negeri.


Tes TOEFL lebih berorientasi kepada American English, berbeda dengan jenis tes IELTS yang berorientasi kepada British English.

SUMBER :
Buku Things Your English Book Don’t Tell You, penulis : @englishtips4u
http://www.belajaringgris.net/perbedaan-official-toefl-ets-ibt-vs-toefl-itp-test-5779.html

Sabtu, 02 Februari 2019

COBIT


PreTest Vclass Mata Kuliah Analisis Kinerja Sistem

Apa yang Anda ketahui mengenai COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)?

COBIT atau Control Ojective for Information and Related Technology merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

COBIT dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) pada tahun 1996. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 5 versi COBIT yang sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, Cobit 4.0 pada tahun 2005, CObit 4.1 tahun 2007 dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang di rilis baru-baru saja.

Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :

  1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise) Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
  2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement) Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
  3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support) Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
  4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate) Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.
Keempat domain tersebut diatas kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.

sumber :
https://v-class.gunadarma.ac.id/pluginfile.php/586870/mod_resource/content/1/Bab%208%20-%20COBIT.pdf

COBIT

PostTest Vclass Mata Kuliah Analisis Kinerja Sistem


Adakah tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.


Tools untuk Melakukan Audit TI
Selain COBIT, terdapat beberapa tools lain yang digunakan untuk melakukan audit TI (teknologi informasi). Beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi yaitu sebagai berikut :
1. ACL (Audit Command Language)
Merupakan perangkat lunak dalam pelaksanaan audit yang di design khusus untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan laporan audit secara mudah dan interaktif. ACL dapat digunakan untuk user biasa atau yang sudah ahli. ACL dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh Prof.Hart J. Will dari Canada dan kemudian dikelola oleh ACL Services Ltd, Vancouver, Canada.
2. Picalo
Picalo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data yang dihasilkan dari berbagai sumber. Picalo dikemas dengan GUI (Graphis User Interface) yang mudah digunakan, dan dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
3. Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
4. Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur. Merupakan Networking auditing tool yang mengaudit keamanan perangkat jaringan seperti switch, router, dan firewall. Nipper bekerja dengan parsing dan menganalisis device configuration file yang harus disediakan oleh pengguna Nipper.
5. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
6.  Metasploit
Metasploit merupakan perangkat lunak yang dapat membanttu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website, dan rekayasa sosial.
7.  NMap (Network Mapper)
NMap bersifat open source yang digunakan untuk audit dalam hal keamanan. Sistem dan administrator menggunakan perangkat lunak ini sebagai persediaan jaringan, mengelola jadwal layanan untuk upgrade, jenis firewall apa yang sedang digunakan, dan lain-lain. NMap berjalan pada semua sistem operasi dan paket biner seperti Linux, serta dapat melakukan transfer data secara fleksibel.
8.  Wireshark
Wireshark adalah jaringan terkemuka pada analyzer protocol. Perangkat ini dapat membantu dalam melakukan penangkapan dan interaksi dalam penelusuran lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer.

Sumber :

Senin, 07 Januari 2019

Kendali dan Audit SI


PostTest Vclass Mata Kuliah Analisis Kinerja Sistem

15 Area Pengendalian

Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.

Terdapat 15 area pengendalian yaitu :
  1. Integritas Sistem
  2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
  3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
  4. Backup dan Recovery
  5. Contigency Planning
  6. System S/W Support
  7. Dokumentasi
  8. Pelatihan atau Training
  9. Administrasi
  10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
  11. Operasi
  12. Telekomunikasi
  13. Program Libraries
  14. Application Support (SDLC)
  15. Pengendalian Mikrokomputer
Berikut adalah penjelasan dari 15 area pengendalian di atas :

1. Integritas Sistem  
  • Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user.  
  • Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yang auditable.  
  • Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang diinginkan.  
  • Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan.  
  • Kesesuaian kinerja antara software dan jaringan dengan yang diharapkan.  
  • Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh.  
2. Manajemen Sumber Daya  
  • Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem.
  • Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah dipantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.  
  • Hal-hal tersebut didokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem  
  • Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem  
  • Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.  

4. Backup dan Recovery  
  • Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran).
  • Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).  

5. Contigency Planning  
  • Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman.
  • terhadap fasilitas pemrosesan SI. 
  • Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah dikoordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.  

6. System S/W Support  
  • Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.  
  • Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security).

7. Dokumentasi  
  • Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem  
  • Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi.  
  • Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.  

8. Pelatihan atau Training  
  • Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya.  
  • Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.

 9. Administrasi  
  • Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan.  
  • Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.  

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik  
  • Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi.  
  • Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
  • Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.

11. Operasi  
  • Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO.  
  • Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi. 
  • Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.  
12. Telekomunikasi  
  • Review terhadap logical and physical access controls. 
  • Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi Electronic Data Interchange (EDI).  
  • Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.  

13. Program Libraries   
  • Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development. 
  • Terdapat review atas prosedur quality assurance.  

14. Application Support  
  • Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.  
  • Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen.  
  • Proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI.  
  • Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.  

15. Microcomputer Controls  
  • Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki.  
  • Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.  



Kendali dan Audit SI

PreTest Vclass Mata Kuliah Analisis Kinerja Sistem


Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.

Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut? 

Konsep pengendalian intern mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian inetern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan, hal ini didasarkan pada perkembangan yang terjadi di bidang manajemen SDM.

Dari konsep “Proses Pencapaian Tujuan” tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang dekat dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

Sumber : http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

Jumat, 07 Desember 2018

Manajemen Kontrol Programming

Post Test Vclass Mata Kuliah Analisis Kinerja Sistem

Struktur Team untuk Mengorganisasikan para Programmer 

Cara seorang programmer dalam menangani pekerjaan mereka sangat berpengaruh pada kualitas software yang mereka buat. Alternatifmya, para programmer bisa diorganisasikan sebagai kesatuan team. Mereka bekerja untuk periode waktu tertentu untuk menyelesaikan suatu proyek, dimana keputusannya dibicarakan diantara anggotanya. Hal ini sangat bermanfaat bila proyek yang ditangani sangat komplek dan tidak jelas.

Proses pengembangan, penerapan,dan implementasi dari software, untuk saat ini banyak dilakukan secara team. Dari segi audit, perhatian atau tujuan utamanya adalah bahwa manajemen telah memilih struktur team dengan hati-hati dilihat dari segi proyek, tingkat kompleksitasnya, dan tingkat keterlambatan dari jadwal proyek agar kemampuan dan kualitas mereka bisa diorganisasikan dalam bentuk team dimana mereka harus bekerja.

Berikut adalah struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer beserta dengan tugas dari masing – masing anggota team.

Untuk itu ada 3 struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer:
1. Chief Programmer Teams
2. Adaptives Teams dan
3. Controlled-Decentralized Teams

1.      Ketua Tim Programmer (Chief Programmer Team).

Struktur Chief Programmer Team dapat dilihat pada gambar 6.




Fungsi dan Cirinya : 
a.      Chief Programmer :
  • Bertanggung jawab secara total/penuh untuk sistem dimana team bekerja
  • Harus seorang ahli
  • Seorang programmer yang sangat produktif
  • Bertanggung jawab  dalam  mendesain,  coding,  dan  mengintegrasikan  bagian  yang  kritis dalam sistem
  • Memberikan perintah kerja pada bagian back-up dan support programmers.

b.      Back-up Programmers :
  • Seorang programmer  senior  yang bertanggung jawab  dalam  memberikan  dukungan  penuh pada chief programmer
  • Harus bisa mengambil alih tugas chief programmer setiap saat

c.       Support Programmers:
  • Diperlukan pada saat proyek besar yang tidak bisa dikerjakan oleh chief programmer dan back-up programmer saja.
  • Menyediakan dukungan
  • Bekerja dalam pembuatan coding dan uji coba modul tingkat rendah ( testing lowerlevel)

d.      Librarian (penyedia data) :
  • Bertanggung jawab dalam perawatan program production library.
  • Menyediakan  input  dan  mengumpulkan  keluaran  untuk  para  programmer,  file  output  dari hasil  kompilasi  dan  ujicoba,  mempertahankan  agar  source  code  dan  object-code  library tetap up to date.

Sruktur  “  The  Chief  Programmer  team  “  ini  di  desain  untuk  mengurangi  kebutuhan  proses informasi antara anggota team dan untuk meningkatkan kapasitas dari proses informasi.

2.      Penyesuaian Tim (Adaptives Teams)

Struktur Adaptives Teams dapat dilihat pada gambar  7.


Struktur ini diperuntukan untuk melayani 2 kebutuhan, yaitu:
1.  Keinginan organisasi untuk meningkatkan kualitas program
2.  Memenuhi kebutuhan sosial/ psikologi dari setiap anggota programmer dalam team.

Perbedaan dari struktur ini dengan struktur sebelumnya adalah:
  • Adaptive  team  tidak  punya  tigkat  otoritas,  dimana  kepemimpinan  dalam  team  ada  di tangan para anggota.
  • Dalam Adaptive team, tugas diberikan pada anggota dari team daripada ditentukan lewat posisi.
  • Adaptive   team   tidak   mempunyai   aturan   formal   librarian   (penyedia   data)   dalam mengkoordinasikan  fungsi team.


3.      Desentraliasi Pengendalian Tim (Controlled-Decentralized Teams)

Struktur  ini  mempunyai  junior  programmer  yang  akan  melaporkan  hasil   program  pada  senior programmer, kemudian oleh senior programmer dilaporkan juga pada ketua proyek. Dengan struktur  ini, manfaat/keuntungan  dari  struktur  sebelumnya    akan    didapatkan.

Keuntungan : 
Dapat  memecahkan  masalah  yang  kompleks,  dimana  struktur  dari  grup  ini akan memfasillitasi pemecahan masalah.

Kerugian : 
Strukur  ini  tidak  bisa  bekerja  dengan  baik  apabila  tugas  dari  programmer  tersebut tidak bisa di bagi-bagi, dan dengan waktu deadline yang sangat ketat. Struktur Controlled-Decentralized Teams dapat dilihat pada gambar 8.  


Pengelolaan Kelompok Sistem Programming

Para programmer sering diklasifikasikan menurut aplikasi programmer atau sistem programmer. Dahulu,  programmer  membangun  dan  merawat  program  untuk  system aplikasinya.  Tetapi  kini, membangun dan merawat sistem software. Seperti sistem operasi, sistem manajemen database, dan komunikasi software.

Mengontrol Masalah

Mengontrol  sistem  programmer adalah tugas yang berat, mereka biasanya memiliki keahlian yang tinggi dan sering bekerja sendiri atau ada di dalam grup yang kecil. Dengan menerapkan kontrol  secara  tradisional  pada  aktivitas  merekaseperti pemisahan  tugas,  sangatlah  sulit. Mereka biasanya bekerja pada situasi yang kritis.

Mengukur Sistem Kontrol

Meskipun sulit unuk mengontrol sistem programmer, beberapa hal ini dapat di implementasikan untuk mengontrolnya:
  1. Pekerjakan staf sistem programming yang mempunyai kualitas yang tinggi.
  2. Pisahkan tugas seluas mungkin, contohnya tanggung jawab untuk desain dan coding sistem program dipisah dari tanggung jawab untuk uji coba program.
  3. Buat metode dokumen standar.
  4. Batasi  wewenang  sistem  programmer,  jadi  seorang  programmer  hanya  bekerja sesuai dengan aplikasi yang dikuasainya.
  5. Jauhkan prosedur petunjuk manual dan kunci mesin dari aktivitas sistem programmer. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas yang tidak diinginkan / sesuai dengan tugasnya tidak terjadi.
  6. Pekerjakan konsulan dari luar untuk mengevaluasi pekerjaan programming.
  7. Perintahkan programmer aplikasi untuk mengevaluasi pekerjaan sistem programmer secara berkala agar dapat dihasilkan program yang berkualitas.


Sumber :
http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16415/Bab+5+-+Mnj+Kontrol+Progamming.pdf