COBIT 5
: Sebuah kerangka bisnis untuk tata kelola dan manajemen IT perusahaan
Publikasi COBIT 5 berisi kerangka
COBIT 5 yang berfungsi untuk mengatur dan mengelola IT perusahaan. Publikasi
ini merupakan bagian dari keluarga produk COBIT 5 yang terdiri dari sebagai
berikut:
1. COBIT 5 (the framework)
2. COBIT 5 Enabler Guides
· Cobit 5 Enabling Processes
Berisi penjelasan panduan proses yang menjadi model dasar proses COBIT 5.
· COBIT 5 Enabling Information (in development)
· Other enable guides
3. COBIT 5 Professional Guides
· COBIT 5 Implementation
Berisi pendekatan praktis yang baik untuk mengimplementasikan Governance of interprise IT
(GEIT) dengan tujuan memenuhi kebutuhan secara spesifik.
· COBIT 5 for information security (in development)
Berisi panduan framework untuk menjamin kerahasiaan dan integritas informasi.
· COBIT 5 for Assurance (in development)
Berguna untuk memberikan panduan tentang bagaimana menggunakan COBIT 5
untuk mendukung berbagai kegiatan IT assurance.
· COBIT 5 for risk (in development)
· Other professional guides
4. COBIT 5 online collaborate environment, yang akan tersedia untuk mendukung
penggunaan COBIT 5.
Kegunaan
dari COBIT 5 sendiri yaitu menyediakan kerangka kerja yang komprehensif yang
dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan mereka untuk tata kelola dan
manajemen IT perusahaan. Secara sederhana, COBIT 5 membantu sebuah perusahaan
untuk dapat menciptakan nilai yang optimal dari IT dengan menjaga keseimbangan
antara mewujudkan manfaat dan mengoptimalkan tingkat resiko dan penggunaan
sumber daya. COBIT 5 memungkinkan TI untuk diatur dan dikelola secara holistik
untuk seluruh perusahaan, mengambil alih penuh end-to-end bisnis dan tanggung
jawab TI area fungsional, mengingat kepentingan yang terkait IT pemangku
kepentingan internal dan eksternal. COBIT 5 adalah generik dan berguna untuk
perusahaan dari semua ukuran, baik yang komersial, tidak untuk profit atau di
sektor publik.
Prinsip-prinsip
COBIT 5
COBIT 5 terdiri dari 5 prinsip yang
digunakan untuk melakukan tata kelola dan manajemen IT perusahaan. Yaitu
sebagai berikut :
1. Meeting
stakeholder needs
Prinsip
pertama dari COBIT 5 ini berguna untuk pendefinisan prioritas untuk
implementasi, perbaikan, dan jaminan. Usaha ada untuk menciptakan nilai bagi
para pemangku kepentingan perusahaan dengan menjaga keseimbangan antara
realisasi manfaat dan optimalisasi risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5
menyediakan semua proses yang diperlukan dan enabler lain yang mendukung
penciptaan nilai bisnis melalui penggunaan IT. Setiap perusahaan pasti memiliki
tujuan yang berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, maka
sebuah perusahaan dapat menyesuaikan penggunaan COBIT 5 sesuai dengan konteks
dari perusahaannya sendiri melalui gol cascade. Kebutuhan akan stakeholder(pemangku
kepentingan) diterjemahkan ke dalam Goals Cascade menjadi tujuan yang lebih
spesifik, dapat ditindaklajuti dan disesuaikan, dalam konteks : Tujuan
perusahaan (Enterprise Goal), Tujuan yang terkait IT (IT-related Goal), Tujuan
yang akan dicapai enabler (Enabler Goal). Selain itu sistem tata kelola harus
mempertimbangkan seluruh stakeholder ketika membuat keputusan mengenai
penilaian manfaat, resource dan risiko.
2. Covering
enterprise end-to-end
Prinsip kedua dari COBIT 5 ini bermanfaat
untuk mengintegrasikan tata kelola IT perusahaan kedalam tata kelola
perusahaan.
COBIT 5
mencakup semua fungsi dan proses dalam perusahaan, COBIT 5 tidak hanya fokus
pada 'fungsi IT', tetapi juga memperlakukan informasi dan teknologi yang terkait
sebagai aset yang harus ditangani sama seperti aset lainnya oleh semua orang
dalam perusahaan.
COBIT 5
menganggap semua tata kelola dan manajemen enabler yang berkaitan dengan IT
menjadi enterprisewide dan end-to-end, termasuk segala sesuatu dan semua orang
baik internal dan eksternal yang relevan dengan tata kelola dan manajemen
informasi perusahaan dan terkait IT. COBIT 5 mempertimbangkan seluruh komponen
dalam perusahaan sebagai bagian yang saling mempengaruhi satu sama lain.
3. Applying
a single integrated framework
Ada banyak standar yang berkaitan
dengan IT dan praktik terbaik, masing-masing memberikan bimbingan pada subset
dari aktivitas IT. COBIT 5 sejalan dengan standar lain yang relevan dan
kerangka kerja pada tingkat tinggi, dan dengan demikian dapat berfungsi sebagai
kerangka kerja menyeluruh untuk tata kelola dan manajemen IT perusahaan. COBIT
5 menyediakan panduan high level dan panduan detailnya disediakan oleh
standar-standar terkait lainnya. Selain itu prinsip ketiga dari COBIT 5 ini juga
menyatukan semua pengetahuan yang sebelumnya tersebar dalam berbagai framework
ISACA seperti COBIT, VAL IT, Risk IT, BMIS, ITAF, dll.
4. Enabling
a holistic approach
Untuk mencapai
Governance dan management IT perusahaan yang efektif dan efisien membutuhkan pendekatan
yang bersifat menyeluruh, yaitu mempertimbangkan komponen-komponen yang
saling berinteraksi. COBIT 5 mendefiniskan sekumpulan enabler untuk
mendukung implementasi governance dan management sistem IT perusahaan secara
komprehensif. Enabler secara luas didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
membantu untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Kerangka COBIT 5 mendefinisikan tujuh kategori
enabler, yaitu:
1. Principles,
policies and framework (Prinsip, aturan dan kerangka kerja)
2. Processes
(Proses-proses)
3. Organisational
structures (Struktur organisasi)
4. Culture,
ethics and behaviour (Budaya, etika dan perilaku)
5. Information
(Informasi)
6. Service,
infrastructure and application (Layanan, infrastruktur dan aplikasi)
7. People,
skills and competencies (Orang, keahlian dan kompetensi)
5. Separating
governance from management
Pada prinsip ke 5 dari COBIT 5 di
sini diartikan dengan memberikan pemisahan yang jelas antara management dan
governance. Kedua hal ini meliputi aktivitas yang berbeda, membutuhkan struktur
organisasi yang berbeda serta melayani tujuan yang berbeda pula.
Dalam COBIT 5 mengartikan governance
sebagai tata kelola yang memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai
dengan melakukan evaluasi terhadap kebutuhan, kondisi, dan pilihan stakeholder,
menerapkan arah melalui prioritas dan pengambilan keputusan terhadap arah dan
tujuan yang telah disepakati yang bertujuan untuk menentukan objektif dari perusahaan yang
akan disepakati untuk dicapai. Selain itu, governance juga me-monitor kinerja
dan kesesuaian terhadap objektif yang telah disepakati. Pada Kebanyakan
perusahaan, tata kelola adalah tanggung jawab dari dewan direksi dibawah
kepemimpinan ketua. Sedangkan Management (Manajemen) sendiri diartikan sebagai
sesuatu yang memiliki fungsi sebagai perencana, membangun, menjalankan dan
memonitor aktifitas-aktifitas yang sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh
badan tata kelola untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan,
manajemen menjadi tanggung jawab eksekutif manajemen dibawah pimpinan
CEO.(**)
Bersama-sama,
kelima prinsip ini memungkinkan perusahaan untuk membangun kerangka kerja tata
kelola dan manajemen yang efektif yang mengoptimalkan informasi dan teknologi
investasi serta digunakan untuk kepentingan stakeholders.
sumber :
COBIT 5 ebook
https://sharingvision.com/2013/07/cobit-5/
https://sharingvision.com/2013/07/5-prisnsip-cobit-5/
http://nicolasruslim.com/blog/it-governance/5-prinsip-yang-mendasari-cobit-5/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar